lihat juga

Tuesday, January 8, 2013

300 Wisatawan Inggris Ke Keraton Kasepuhan Cirebon

Sekitar 300 wisatawan asal Inggris berkunjung ke Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Para turis merupakan penumpang kapal pesiar MV Minerva. Minggu siang, kapal pesiar MV Minerva merapat di Pelabuhan Cirebon. Para penumpang kapal pesiar turun dan menumpang becak menuju Keraton Kasepuhan. Selain pihak Keraton Kasepuhan, sejumlah warga pun menanti kedatangan ratusan warga asing di sisi kanan dan kiri jalan Kompleks Keraton Kasepuhan.

Caroline Biggs, staf event organizer (EO) mengatakan, Cirebon merupakan satu-satunya lokasi di Jawa Barat sebagai tujuan kunjungan rombongan wisatawan asal Negeri Ratu Elisabeth. "Selama dua minggu melakukan perjalanan dengan MV Minerva, kami mengunjungi tempat-tempat yang memiliki kerajaan dan candi," ujar Biggs di Keraton Kasepuhan, Minggu siang.

Rombongan wisatawan asal Inggris terbagi menjadi beberapa kelompok, demi berkeliling di sekitar Keraton Kasepuhan. Selama di Indonesia, rombongan berencana mengunjungi Borobudur (Jawa Tengah), Pulau Komodo, sejumlah lokasi candi di Bali, dan beberapa tempat di Sulawesi. Selain Indonesia, para turis mancanegara berkunjung ke Singapura dan Hongkong.

Linda (49) asal Notingham, Inggris, satu di antara anggota rombongan, mengaku menikmati kunjungannya ke Cirebon, terutama saat melihat kereta singa barong yang tersimpan di Museum Kereta Singa Barong. Beberapa kali, Linda memotret kereta peninggalan abad ke-16.

"Ini (kereta) sangat unik, mungkin satu-satunya di dunia," ucap Linda yang mengaku baru pertama kali berkunjung ke Kota Cirebon. Sultan Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat menyatakan, kunjungan ratusan wisatawan asal Inggris kemarin membawa dampak positif bagi pariwisata Cirebon. "Kunjungan ini menandakan Cirebon juga sebagai tujuan wisata internasional," katanya.

Ia berharap, kehadiran turis-turis mancanegara turut memperkenalkan Cirebon di luar negeri. Arief menuturkan, kunjungan ratusan turis ke Keraton Kasepuhan bukan yang perdana. Menurutnya, kunjungan rombongan wisatawan mancanegera ke Keraton Kasepuhan terjadi setiap tahun. "Namun, kali ini adalah rombongan terbesar," cetus Arief. Cirebon, lanjutnya, termasuk Keraton Kasepuhan, mulai dipromosikan ke dunia internasional pada 1997, dengan memasang iklan di sebuah majalah internasional.

Sejak 2000, ungkap Arief, rombongan turis yang datang naik kapal pesiar sering mengunjungi Keraton Kasepuhan. Hanya, papar Arief, kunjungan sepanjang 2000-2008 sengaja tak dipublikasikan, lantaran selama delapan tahun itu, situasi di terbilang rawan, termasuk dampak bom di Bali pada 2002 dan 2005.

Baginya, kunjungan para wisatawan seperti ini bisa menjadi perangsang, agar pihak Keraton serta pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon menjaga kelestarian Kota Cirebon. Arief menyatakan, masalah ketertiban dan kebersihan adalah dua di antara prioritas pengelolaan Kota Cirebon dan Keraton Kasepuhan. Kedatangan rombongan wisatawan ke Keraton Kasepuhan juga menguntungkan para penarik becak.

Arul (27), penarik becak yang turut mengantar turis-turis dari Pelabuhan Cirebon ke Keraton Kasepuhan, kebagian rezeki nomplok. Ia menerima bayaran Rp 30 ribu untuk membawa seorang peserta rombongan ke Keraton Kasepuhan. Bayaran itu nyaris sebanding dengan pendapatan menarik becak sehari penuh. "Biasanya, saya dapat Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu dalam sehari," terang Arul.

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 7:00 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf