lihat juga

Wednesday, January 23, 2013

Kondisi Pasar

Kondisi Pasar 16 Ilir kian memprihatinkan. Sejumlah bagian pasar yang digadang- gadang bakal menjadi Tanah Abangnya Sumsel ini rusak parah dan hingga kini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Pantauan media massa sekitar hampir 75% bagian atap plafon bangunan pasar yang dikelola PT Prabu Makmur ini rusak dan terlepas. Plafon yang rusak dibiarkan terbuka begitu saja. Tak terlihat ada perbaikan, meski seadanya,seperti mengganti plafon yang terbuat dari tripleks tersebut dengan bahan lain. Selain itu, sejumlah ubin putih di lantai juga terlepas, termasuk tangga.

Ironisnya, kesadaran pedagang untuk menjaga kebersihan juga sangat minim. Pasalnya, para pedagang justru membuang sampah di tangga-tangga tersebut. Alhasil, bau tidak sedap langsung menusuk hidung jika melintas di lokasi tersebut. Penataan pedagang juga tidak baik sehingga menambah kesan suram dan semrawut pasar yang sudah ada sejak zaman penjajahan ini.Kesemrawutan pasar ini jelas membuat para pengunjung enggan mendatanginya.

Karena itu, para pedagang yang terus merugi terpaksa gulung tikar,termasuk para pedagang pakaian bekas (baju bj) yang dulu menjadi dagangan primadona pasar ini. Tiga lantai ke atas yang selama ini dihuni oleh ratusan pedagang baju BJ terlihat semakin sepi. Salah seorang pedagang pakaian bekas, Ernita Sari, 45, mengaku kesulitan menjual dagangannya belakangan ini lantaran semakin jarangnya warga yang mau datang ke Pasar 16 Ilir.

Menurutnya, konsumen hanya sampai di lantai dua saja, mengingat lantai satu dan lantai dua lebih bersih. Selain itu, dagangan yang dijual juga baru dan bermutu, beda dengan pakaian bekas. ”Kadang-kadang kami iri jugo pak. Mungkin tempat kami jualan ini idak bersih lagi. Bapak jingok dewek bae tempat ini,” ujar Ernita lirih. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palembang Apriadi S Busri menegaskan, pengelolaan Pasar 16 Ilir memang sudah selayaknya diambil alih Pemkot Palembang melalui PD Pasar.

“Cukup banyak alasan pemkot perlu mengambil alih Pasar 16 Ilir dari pengelola PT Prabu Makmur yang telah banyak mengingkari kesepakatan dalam kontraknya. Mereka (PT Prabu Makmur) telah lalai dalam kebersihan gedung, penataan pedagang, tidak dibangunnya lift bagi pengunjung, bahkan ketidakpastian pengelolaan pasar yang tertera dalam kontrak PT Prabu Makmur sebagai pihak pengelola kepada Pemkot Palembang,” papar Apriadi.

Setelah ambil alih dilakukan, perbaikan menyeluruh dari lantai dasar hingga lantai lima segera mungkin dilakukan. ”Kalau telah diambil Pemkot, sudah selayaknya perbaikan. Sebab, sangat banyak plafon dan lantai yang rusak, belum lagi tengah lantai lima telah banyak di tumbuhi berbagai tanaman, dan jumlah pedagang yang telah overkapasitas,” tegasnya. Konsep perbaikan serta pendanaan perbaikan gedung itu,lanjut dia, masih akan dibicarakan mendetail kepada pihak terkait.

“Akan kita bahas terdahulu nantinya konsep perbaikannya itu seperti apa dan dana dari mana, yang pasti perbaikan gedung tersebut akan menjadi program kita mengingat pasar ini menjadi ikon kota kita,”ujarnya. Agar tidak kondisi ini tidak kembali terulang di kemudian hari, pengawasan akan lebih ditingkatkan. ”Kita tentunya sedih melihat ikon kita ini justru menjadi tempat sampah dan kerusakan di mana-mana. Demikian catatan online dari admin Blog Kanghari tentang Kondisi Pasar.

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 9:30 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf