Pendiri situs file sharing MegaUpload Kim Dotcom akhirnya mampu mewujudkan impiannya untuk mendirikan situs layanan berbagi file baru. Situs layanan penyimpanan file berbasis awan (cloud) tersebut diberi nama Mega. Mega yang beralamat di http://mega.co.nz merupakan layanan "lanjutan" dari MegaUpload yang ditutup oleh pemerintah AS pada 20 Januari 2012 yang lalu.
Layanan Mega, selain untuk berbagi file, akan terdiri dari akses dari perangkat mobile, instant messaging, dan word-processing, mirip dengan layanan Dropbox. Selain itu, Mega juga menerima jasa hosting, email, dan nama domain. Ada dua paket yang tersedia untuk layanan berbagi file di situs Mega ini, yaitu Basic dan Premium.
Layanan Mega mendapatkan respon sangat positif pada saat awal peluncurannya. Dotcom mengungkapkan hanya dalam 1 jam perilisannya, Mega telah mendapatkan ribuan pengguna hanya dalam hitungan menit. Setelah 2 jam beroperasi, layanan Mega bahkan telah melampaui kapasitas maksimum dengan jumlah registrasi yang mencapai 250.000 pengguna.
Sebelumnya, langkah Dotcom (dulu bernama Kim Schmitz) untuk membangun layanan berbagi file baru sempat terhadang masalah. Gabon, negara yang direncanakan menjadi lokasi hosting situs baru ini menolak jadi bagian rencana Kim menghindari jerat hukum otoritas AS. Namun, tampaknya Dotcom sudah berhasil mengatasi hal tersebut dengan memindahkan hosting ke negara lain.
0 comments:
Post a Comment