lihat juga

Wednesday, January 23, 2013

Mengimbau Para Nelayan Dan Nakhoda Kapal

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten, Palembang, Mengimbau para nelayan dan nakhoda kapal untuk hati-hati saat melintas di Selat Bangka dan di kawasan laut Sumbagsel lainnya. Pasalnya, cuaca masih ekstrem dengan kecepatan angin di atas 20 knot, ketinggian gelombang 3–4 meter. Terlebih, badai masih terjadi karena dipengaruhi La Nina dan Vincent. Yang harus lebih diwaspadai, adanya punpun angin atau pusaran angin yang membuat cuaca tak menentu dan membahayakan kapal. “Kita minta agar para nelayan dan nakhoda kapal yang melintas untuk berhati-hati. Apalagi, cuaca masih ekstrem karena dipengaruhi La Nina,Vincent, dan punpun angin di wilayah Sumbagsel.

Kecepatan angin di atas rata-rata 10 knot, yakni lebih dari 20 knot,” ujar Kepala BMKG Stasiun Kenten M Irdham di Palembang kemarin. Menurut Irdham, buruknya cuaca ini masih akan terjadi hingga akhir Maret 2011. Meskipun badai La Nina sudah menuju netral, tetapi saat ini masih dalam keadaan negatif. Kemudian, badai tropis dari selatan Sumbagsel hingga membujur ke laut Australia juga masih memengaruhi. Akibatnya, hampir semua wilayah Indonesia terkena badai Vincent.

“Badai dan angin kencang disertai hujan kita prediksi akan terus terjadi hingga Maret nanti.Jika sudah lewat Maret, kondisi cuaca akan kita pantau lagi,”tukasnya. Irdam melanjutkan, biasanya cuaca buruk disebabkan adanya angin kencang di laut. Akibatnya, gelombang menjadi tinggi ditambah tekanan permukaan air panas sehingga membuat cuaca mendung dan gelap. Suatu saat karena kondisi ini hujan bisa turun dan terjadilah hujan badai.

Untuk itulah, diharapkan bagi yang kerap melakukan aktivitas di laut untuk berhati- hati. “Jika sudah melihat cuaca buruk yang ditandai cuaca mendung dan gelap, angin berembus kencang dan adanya hujan, kita harapkan nelayan dan nakhoda untuk menepi dan mencari tempat aman. Jika terus melakukan perjalanan hingga terjadi punpun angin, dapat membuat kapal tersebut oleng hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”jelasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Syahbandar Administrasi Pelabuhan (Adpel) Palembang, Umar Juni menambahkan, jika terjadi cuaca buruk, pihaknya akan cepat memberitahukan kepada pihak pelabuhan untuk menghentikan pelayaran.Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita setiap hari mendapatkan informasi dari BMKG, jadi informasi tersebut kita teruskan kepada pihak pelabuhan dan nakhoda.

Jika cuaca buruk, kita keluarkan maklumat untuk penyetopan penyeberangan.Akan tetapi, jika sudah membaik kita perbolehkan meskipun masih harus berhatihati,” jelasnya. Kepala UPTD Pelabuhan dan Penyeberangan 35 Ilir Palembang Ansyori mengatakan, saat ini cuaca masih buruk. Akan tetapi, kapal sudah mulai diberangkatkan.

Namun, untuk saat ini hanya satu kapal yang berangkat mengingat cuaca belum begitu tenang. “Saat ini hanya kapal Jembatan Musi I yang berangkat.Sementara, kapal lainnya tidak mengingat cuaca masih buruk, meskipun sudah menurun. Kita harapkan, jika sudah normal semua kapal dapat berangkat,”tukasnya. Demikian catatan online dari admin Blog Kanghari tentang Mengimbau para nelayan dan nakhoda kapal.

ads

Ditulis Oleh : gdfysx Hari: 7:30 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment

surf